PEKANBARU - Sebanyak empat pulau di Riau terancam tenggelam. Hal ini  disebabkan praktek eksploitasi hutan oleh perusahaan kayu PT Riau  Andalan Pulp And Paper PT (RAPP).
Empat pulau yang merupakan  pulau terluar yang terancam tenggelam adalah, Pulau Rangsang, Pulau  Padang, dan Pulau Tebingg Tinggi yang berada di Kabupaten Meranti.  Sementara Pulau Rupat, berada di Kabupaten Bengkalis.
Wahana  Lingkungan Hidup (Walhi) Riau mengatakan pulau-pulau yang berada di  sebelah pesisir Timur Riau tersebut langsung berhadapan dengan Selat  Malaka dan berdekatan dengan negara tetangga yakni Singapura.
"Saat  ini Perusahaan RAPP dan anak perusahaannya telah melakukan aktivitas  penebangan hutan di 4 pulau tersebut. Jika ini dibiarkan terus, dapat  dipastikan pulau terluar ini akan tenggelam," kata Direktur Eksekutif  Walhi Riau Hariansyah Usman kepada okezone, Rabu(6/1/2010).
Berdasarkan  investigasi Walhi di lapangan, pulau yang banyak dihuni penduduk dan  mempunyai banyak hutan alam sebagian besar sudah rusak. Bahkan akibat  eksploitasi sudah terjadi abrasi.
Jika eksplotasi terus berjalan,  maka bencana yang akan timbul adalah akan terjadinya intrupsi masuknya  air asin ke wilayah daratan, yang nantinya bisa menyebabkan mudahnya  lahan gambut terbakar.
"Kawasan di Pulau itu merukan kawasan  hijau nasional yang seharus dilindungi oleh pemerintah, bukan malah  dihancurkan," tukasnya.
Lebih jauh dia merincikan 4 pulau yang  kini dikeluarkan izinnya oleh Menteri Kehutanan seperti Pulau Padang  sudah mengantongi izin HTI seluas 29 ribu hektar saat ini sudah  ditebangi RAPP seluas 2 ribu hektar.
Sementara Pulau Rangsang  mempunyai izin HTI seluas 18.890 hekter yang saat ini sudah ditebangi  oleh PT Sumatera Siang Lestari (SRL) seluas seribu hektar.
Sedangkan  Pulau Tebing Tinggi oleh PT Lestari Unggul Makmur (LUM) sedang  dilakukan pembuatan kanal. Sementara Pulau Rupat sekitar 20 ribu hektar.
"Seharusnya  pemberian izin tersebut harus melibatkan lembaga sektoral seperti Dinas  Kelautan, bukan Dinas Kehutanan saja. Izinnya harus dikaji ulang,"  imbuhnya
Pulau Terancam Tenggelam
08.25 | 
		        
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
 





 
0 comments:
Posting Komentar