Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

About

Produk Indonesia Berlabel Malaysia Banyak Di Filipina




Ketua Bidang Urusan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, H Muhammad Aidil Hendrik mengaku kaget saat berada di Filipina. Betapa tidak, banyak makanan produksi asli Indonesia ada di supermarket dan pasar tradisional negara tetangga tersebut.

Ketika pedagang dan pengusahanya ditanya, mereka mengaku dipasok dari Malaysia. Memang benar, labelnya telah diganti dengan label Malaysia. Produk yang ditemukan beredar di pasaran Filipina, misalnya kecap, mi instan, kopiko, kerupuk, dan masih banyak lagi yang lainnya.

"Saya tahu produk ini dari Indonesia, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya bisa mendapatkannya langsung dari Indonesia. Sementara produk itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat Filipina," kata Hendrik menirukan pernyataan pengusaha Filipina tersebut, Rabu (27/6).

Untuk itu, Hendrik jadi berpikir, menyuplai produk-produk tersebut langsung ke Filipina. Apalagi, dengan landasan perjanjian perdagangan lintas batas antara Indonesia dengan dua negara tetangga yaitu Malaysia dan Filipina, Kabupaten Nunukan terdaftar di dalamnya.

Perjanjian itu dirasakan perlu ditindaklanjuti mulai dari sekarang. Antara lain dengan menyiapkan "store" di Kabupaten Nunukan sebagai wilayah perbatasan yang bisa menampung seluruh jenis produk Indonesia yang dipersiapkan disuplai atau diekspor ke negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia.

"Kenapa Malaysia bisa mengekspor produk Indonesia ke Filipina, kita tidak bisa padahal produk kita. Cuma memang kita kayaknya kalah cepat bergerak menamfaatkan segala peluang di luar negeri dibandingkan pengusaha Malaysia. Makanya produk kita pun diekspor dengan mengganti labelnya," terangnya.

Dia menyesalkan banyaknya produk makanan Indonesia yang beredar di Filipina, bukan ekspor dari Indonesia. Jadi, Hendrik menyatakan bukan hanya budaya yang telah diklaim Malaysia, tetapi produk makanan pun telah diklaimnya sebagai produk negaranya.

Selain produk makanan tersebut, masyarakat Filipina juga menggunakan rokok asal Indonesia yang diperoleh dari pengusaha asal Kabupaten Nunukan khususnya dari pengusaha Pulau Sebatik. Rokok masuk ke negara itu secara ilegal. Suplay rokok ke Filipina ini, sudah berlangsung sejak lama dengan diangkut menggunakan speed boat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar