skip to main |
skip to sidebar
- Di
dunia olahraga banyak cara menjadi juara. Harus dengan cara yang halal,
tapi ada pula yang tercela. Di antara yang menyimpang adalah penggunaan
doping atau stimulan untuk atlet. Berikut ini 7 atlet yang terbukti
menggunakan doping demi mempertahankan gelar ataupun untuk menyabet
gelar juara mereka.
1. Lance Armstrong
Kasus doping
mantan atlet balap sepeda dunia, Lance Armstrong, hangat dibicarakan di
media menyusul keluarnya pernyataan mengejutkan dari Badan Anti Doping
Amerika Serikat (USADA). USADA mengklaim jika kasus doping Armstrong
menjadi yang terbesar dalam sejarah dunia olahraga.
Armstrong
dijatuhi hukuman seumur hidup tak boleh bertanding. Bahkan Federasi
Balap Sepeda Dunia (International Cycling Union/UCI) mencopot tujuh
gelar Tour de France yang disabetnya dari tahun 1999-2005. Kini
Armstrong pun pensiun dari dunia balap sepeda dan fokus mengelola badan
amalnya.
2. Hysen Pulaku
Kasus doping
pertama di Olimpiade London 2012 terjadi di cabang angkat besi. Lifter
Albania, Hysen Pulaku yang seharusnya bertanding di kelas 77 kilogram,
menjadi atlet pertama yang didiskualifikasi dari Olimpiade London
setelah tidak lolos tes doping.
Apesnya
hasil tes doping Komite Olimpiade Internasional menemukan urine Pulaku
positif mengandung stanozolol--zat yang mengandung steroid. Pada sampel
urine kedua, Pulaku juga gagal lolos tes doping. Hingga sanksi
dijatuhkan, Pulaku serta Sami, pelatihnya, mengaku tidak tahu bagaimana
zat stanozolol bisa berada di tubuh sang atlet. Stanozolol juga
dikonsumsi atlet lompat tinggi Yunani, Dimitris Chondrokoukis, yang
terpaksa mengundurkan diri dari Olimpiade tersebut.
3. Nadzeya Ostapchuk
Seorang
atlet tolak peluru putri asal Belarusia, Nadzeya Ostapchuk harus
mengembalikan medali emas yang diperolehnya pada Olimpiade London 2012.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendiskualifikasinya lantaran
terbukti menggunakan doping, setelah lewat tes urine, terbukti
mengonsumsi zat metenolone.
Namun
Ostapchuk membantah tuduhan ini. Dia bertekad akan berjuang untuk
memulihkan kembali nama baiknya. Tapi gelar juara sudah berpindah ke
atlet asal Selandia Baru, Valerie Adams yang sebelumnya berada di urutan
kedua.
4. Damola Osayemi
Medali
emas Damola Osayemi yang diperoleh dalam lomba lari 100 meter perempuan
dicabut panitia Commonwealth Games, pada 2010. Atlet Nigeria ini
terbukti mengonsumsi bahan stimulasi yang dilarang. Akibat keputusan
tersebut, medali emas jatuh ke tangan atlet asal St Vincent dan Grenada,
Natasha Mayers.
Sampel
darah yang diambil dari Osayemi menunjukkan bahwa atlet ini menggunakan
stimulan methylhexaneamine, bahan yang masuk daftar dilarang oleh
Lembaga AntiDoping Dunia. Dari hasil temuan itu, selain mencabut medali
emas, lembaga ini juga melarangnya mengikuti lomba lari selama dua
tahun.
5. Victoria Baranova
Atlet balap sepeda Rusia, Victoria Baranova, diusir dari ajang Olimpiade
London setelah terbukti memakai obat perangsang. Organisasi balap
sepeda internasional (UCI) mengungkapkan, uji doping terhadap Baranova
dilakukan di Belarus pada 24 Juli 2012 atau tiga hari sebelum Olimpiade
London resmi dibuka.
Juru
bicara UCI, Enrico Carpani, menjelaskan tes doping pra-Olimpiade ini
dilakukan atas permintaan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Baranova
tak membantah. Kata dia, tadinya ia memperkirakan obat perangsang yang
dikonsumsi tidak bakal diketahui oleh UCI atau IOC. Kini, dia hanya bisa
menyesalinya.
6. Arif Rahman Nasir
Peraih
medali emas bagi indonesia dari cabang olahraga kempo pada SEA Games
2011, Arif Rahman Nasir (kanan) harus terima skors dan larangan
bertanding selama dua tahun. Dia terbukti menggunakan doping ketika
tampil. Selain itu, emas yang direbut juga dikembalikan kepada Federasi
SEA Games. Buntutnya, jumlah emas Indonesia harus berkurang satu.
Hukuman
bagi atlet yang berlaga di nomor Kyu Kensi tersebut, diputuskan pada
pertemuan SEA Games Council Meeting yang berlangsung di Myanmar pada
13-15 Juli lalu. Selain Arif, dua atlet Malaysia juga bernasib sama.
Keduanya adalah M. Yunus Lasaleh, peraih emas yang turun di cabang
atletik nomor 4x400 meter dan Firdaus Abdul Razak yang menyabet perunggu
dari cabang angkat besi.
7. Debbie Dunn
Atlet
AS Debbie Dunn akhirnya dijatuhi hukuman larangan bertanding selama dua
tahun setelah dinyatakan positif menggunakan doping. Badan Anti Doping
AS (USADA), September 2012 lalu menyatakan Dunn terbukti menggunakan
anabolik steroid yang dilarang saat berlaga di uji coba Olimpiade pada
Juni di Eugene, Oregon.
Pelari
34 tahun yang hanya lolos sebagai kandidat tim estafet 4x400 meter itu
akhirnya menarik diri dari tim AS yang akan menuju Olimpiade London. Dia
beralasan tak ingin kasus yang tengah menderanya itu mengganggu
konsentrasi tim yang akan berlaga di London.
0 comments:
Posting Komentar