Monster?
sebenarnya bukan monster yang selama ini kamu ketahui veroholic,
berikut ini adalah mahluk kecil yang apabila diperbesar ribuan kali akan
memiliki bentuk yang sangat seram dan terlihat seperti monster.
Tungau
Tungau
adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang, bersama-sama
dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina. Tungau bukanlah kutu
dalam pengertian ilmu hewan walaupun sama-sama berukuran kecil (sehingga
beberapa orang menganggap keduanya sama). Apabila kutu sejati merupakan
anggota Insecta (serangga), tungau lebih berdekatan dengan laba-laba
dilihat dari kekerabatannya.
Kutu kepala manusia
Kutu
kepala adalah sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup
dibagian kepala. Kutu betina mampu bertelur enam buah sehari. Telur ini
selalu melekat dengan kuat pada rambut. Telur-telur ini akan menetas
setelah kurang lebih 8 hari.
Kutu
kepala merebak dengan cepat melalui sentuhan dengan rambut yang
bermasalah. Ia juga dapat melompat ke kepala melalui berus atau sikat
rambut, topi, bantal dan tuala.
Belatung
Belatung
atau bernga/berenga adalah larva dari lalat. Beberapa jenis belatung
yang ditemukan dalam mayat dapat berguna bagi ilmuwan forensik. Dari
tahapan perkembangan, belatung ini dapat digunakan untuk menandakan
lamanya waktu sejak kematian, dan juga tempat organisme bersangkutan
mati.
Ukuran
belatung lalat rumah tangga adalah 9,5–19,1 mm. Identifikasi belatung
menggunakan klasifikasi yang disebut tahapan "Instar". Belatung tahap
instar I panjangnya 2–5 mm; instar II 6–14 mm; instar III 15–20 mm.
Masing-masing tahap tersebut berlangsung selama berturut-turut 2–3 hari,
3–4 hari, dan 4–6 hari (rata-rata untuk lalat rumah) sejak telur
diletakkan. Dengan menggunakan data tersebut dan tanda-tanda lain, waktu
kira-kira sejak kematian dapat diperkirakan oleh ilmuwan forensik.
Earwig
Earwig
sebenarnya adalah sebutan orang barat terhadap serangga ini. Di
beberapa daerah di Indonesia sendiri, hewan ini dikenal dengan nama
cocopet. Nama "earwig" berasal dari kata-kata dalam bahasa Inggris "ear"
(kuping) & "wiggle" (sesuatu yg bergerak). Nama itu muncul karena
adanya mitos bahwa hewan ini biasa masuk ke dalam telinga manusia &
kemudian tinggal di dalamnya. Mitos yg sepenuhnya salah, namun earwig
memang kadang-kadang tidak sengaja masuk ke lubang telinga karena
mencari tempat persembunyian mengenai hal itu akan dibahas di bawah.
Earwig
mudah dikenali dengan melihat tubuhnya yg kecil & ekornya yg
panjang dengan semacam capit di ujungnya. Earwig sendiri rata-rata
memang berukuran kecil - umumnya sekitar 1-3 cm, walaupun earwig St.
Helena bisa tumbuh hingga ukuran 8 cm. Ekor (atau lebih tepat
abdomennya) earwig sangat lentur sehingga ia bisa membengkokkan ekornya
ke depan seperti kalajengking & menggunakan capit di ujungnya untuk
berbagai keperluan.
Mereka
bisa menggunakan capit di ujung ekornya untuk menangkap - dan
kadang-kadang sampai memotong mangsa & musuhnya. Beberapa spesies
earwig juga diketahui mengunakan capit di ujung ekornya sebagai alat
bantu dalam perkawinan.
Beruang air
Tardigrades
(dikenal dengan Water Bears / Beruang Air) merupakan bagian dari
supefilum Ecdysozoa, filum Tardigrada. Ukurannya sangat kecil, hidup di
air, dengan kaki berjumlah delapan. Tardigrades pertama kali
dideskripsikan oleh Eprhaim Goeze pada tahun 1773.
Nama
Tardigrades berarti “pejalan lambat” yang diberikan oleh Spallanzani
(1777). Panjang tubuh tardigrades dewasa adalah 1,5 mm, paling kecil
ukurannya 0,1 mm, larvanya berukuran 0,05 mm.
Tardigrades
bisa ditemukan di semua bagian dunia, mulai dari puncak Himalaya hingga
di dasar samudera, dan dari kutub hingga di bagian ekuator. Tempat yang
paling disukai di tempat berganggang. Di pantai, tanah maupun di air
dapat dijumpai binatang mini ini.
Hal
yang paling menarik dari hewan ini adalah kemampuan untuk beradaptasi
di lingkungan yang sangat ekstrim. Tardigrades dapat bertahan di
lingkungan yang beku (0 derajat celcius) hingga di tempat yang
bertemperatur tinggi (151 derajat celcius).
Bahkan
dapat bertahan terhadap radiasi 1.000 kali lebih tinggi dibandingkan
jumlah radiasi di mana makhluk hidup lain dapat bertahan. Oleh karena
itu, tardigrades dikenal sebagai hewan yang polyextremeophiles.
Dengan
kemampuan tersebut, tardigrades merupakan makhluk hidup yang dapat
bertahan bila terjadi perang nuklir atau bencana alam lain yang ekstrim.
Bahkan tardigrades dapat hidup selama 120 tahun dalam kondisi kering.
Kemampuan
unik lainnya dari tardigrades adalah dapat bertahan di keadaan angkasa
luar yang hampa udara. Pada suatu penelitian tardigrades dapat hidup
selama10 hari di lingkungan luar angkasa.
Tardigrades
yang mengangkasa menggunakan pesawat luar angkasa FOTON-M3 oleh
European Space Agency, dapat bertahan hidup dalam keadaan hampa udara,
terpapar sinar kosmik, dan bahkan dapat bertahan terhadap radiasi UV
matahari 1000 kali lebih tinggi dibandingkan radiasi di permukaan bumi.
Lalat buah
Drosophila
melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo
Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah
dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental (walaupun banyak jenis
lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme model yang paling
banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi
sejarah kehidupan.
Drosophila melanogaster
populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu
untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya,
serta memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati.
Rayap
Rayap
adalah serangga sosial anggota bangsa Isoptera yang dikenal luas
sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan
kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian
secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga
sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (white
ant) karena kemiripan perilakunya.
Kutu daun
Kutu
daun kapas Aphis gossypii Glover (Homoptera: Aphididae) merupakan salah
satu hama yang menyerang daun muda dan pucuk tanaman , terutama pada
tanaman musim kemarau. Serangga ini bersifat polifag dan kosmopolitan,
menyerang dengan cara menusuk dan mengisap cairan sel-sel epidermis dan
mesofil daun dengan menggunakan stiletnya.
0 comments:
Posting Komentar