Ketika
para ilmuwan mulai meneliti lembah-lembah di bumi untuk mengenal
struktur dan unsur-unsurnya, mereka menemukan mitos dan dongeng yang
mendominasi abad-abad terakhir itu tidak memiliki dasar ilmiah.
Setelah para ilmuwan menemukan bahwa bumi berbentuk bulat telur, maka mereka menduga bahwa inti bola bumi ini mempunyai suatu nukleus, dan cangkangnya adalah kerak bumi yang sangat tipis jika dibandingkan dengan ukuran bumi. Dan antara dua lapisan ini ada lapisan ketiga yang biasa disebut dengan kata mantel. Ini merupakan pengetahuan awal para ilmuwan.
Setelah para ilmuwan menemukan bahwa bumi berbentuk bulat telur, maka mereka menduga bahwa inti bola bumi ini mempunyai suatu nukleus, dan cangkangnya adalah kerak bumi yang sangat tipis jika dibandingkan dengan ukuran bumi. Dan antara dua lapisan ini ada lapisan ketiga yang biasa disebut dengan kata mantel. Ini merupakan pengetahuan awal para ilmuwan.
Perkembangan Fakta-fakta Ilmiah
Teori
Tiga Lapisan ini tidak cukup lama bertahan karena penemuan-penemuan
yang terbaru di sistem geologi. Pengukuran-Pengukur an dan
percobaan-percobaan terbaru menunjukkan bahwa Artikel yang berisi
nukleus dari bumi itu berada di bawah tekanan yang sangat tinggi, tiga
juta kali lebih dari permukaan bumi.
Di
bawah tekanan seperti itu, zat berubah bentuk menjadi solid, dan hal
ini pada gilirannya membuat inti bumi itu sangat solid. Inti bumi ini
dikelilingi suatu lapisan zat cair dengan suhu yang sangat tinggi. Ini
berarti bahwa ada dua lapisan di dalam inti bumi, bukan satu. Satu
lapisan di dalam pusat yang dikelilingi lapisan zat cair.
Hal
itu diketahui sesudah alat-alat pengukur dikembangkan dan memberi para
ilmuwan suatu perbedaan yang jelas antar lapisan-lapisan bumi bagian
dalam. Jika kita turun ke bawah bumi yang keras, kita akan menemukan
lapisan batu-batu yang sangat panas, yaitu batu yang berfungsi untuk
membungkus. Setelah itu ada tiga lapisan terpisah, di mana
masing-masing itu berbeda kepadatan, tekanan dan suhu yang berbeda-beda.
Oleh
karena itu para ilmuwan mengklasifikasi lapisan-lapisan bumi menjadi
tujuh lapisan, tidak lebih. Gambar menunjukkan lapisan-lapisan ini
dengan dimensi masing (beberapa di luar skala), sesuai yang ditemukan
para ilmuwan baru-baru ini dengan berbagai metode seperti menggunakan
alat pengukur gempa bumi dan studi medan magnetik bumi, dan juga
teknik-teknik yang lain. Berbagai studi dan penemuan tersebut saat ini
diajarkan kepada para mahasiswa fisika di berbagai universitas.
Kerak
bumi adalah lapisan sangat tipis yang disusul dengan mantel dengan
berbeda-beda ketebalannya, lalu disusul lapisan-lapsan yang terdiri zat
cair, dan diakhiri dengan yang lapisan ketujuh, yaitu nukleus padat.
Para
ilmuwan juga menemukan bahwa atom terdiri dari tujuh lapisan atau
tingkatan, dan hal ini membuktikan keseragaman ciptaan, di mana bumi
mempunyai tujuh lapisan dan atom-atom mempunyai tujuh lapisan juga.
Subhanallah.
Tujuh
lapisan bumi itu sangat berbeda-beda dari segi struktur, kepadatan,
suhu dan bahannya. Oleh karena itu, tidak seorang pun menganggap bumi
itu hanya mempunyai satu lapisan sebagai orang di masa lampau berpikir.
Di sini kita menemukan bahwa pemikiran bahwa bumi mempunyai
lapisan-lapisan merupakan berkara baru dan tidak dikenal atau yang
dikemukakan pada waktu al-Qur’an itu sedang diturunkan.
Penemuan-penemuan ini dikemukakan para ilmuwan abad 21 kepada kita,
tetapi sejak dahulu Kitab Allah telah memberitahu kita tentang hal
tersebut.
Informasi di dalam al-Qur’an al-Karim
Al-Qur’an
al-Karim, perkataan Tuhan, menuturkan kepada kita tentang tujuh
lapisan langit dan tujuh lapisan bumi di dalam dua ayat berikut:
‘Yang
telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang?’ (al-Mulk: 3)
Allah
juga berfirman, ‘Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti
itu pula bumi.’ (ath-Thalaq: 12) Ayat pertama bericara kepada kedua
tentang dua sifat langit: bilangan langit itu, yaitu tujuh, dan bentuk
langit, yaitu berlapis-lapis. Inilah arti kata thibaqan yang kita
temukan di dalam kitab-kitab tafsir al-Qur’an dan kamus-kamus bahasa
Arab. Sedangkan ayat kedua menegaskan bahwa bumi itu menyerupai langit,
dan hal itu diungkapkan dengan kalimat, ‘Dan seperti itu pula bumi.’
Sebagaimana langit itu berlapis-lapis, maka begitu pula bumi, dan
masing-masing jumlahnya tujuh lapisan.
Informasi dalam Sunnah
Seandainya
kita meneliti hadits-hadits Rasulullah saw, maka kita menemukan sebuah
hadits yang menegaskan keberadaan tujuh lapis bumi, maksudnya tujuh
lapis yang sebagiannya membungkus sebagian yang lain. Nabi saw
bersabda, ‘Barangsiapa yang menyerobot sejengkal tanah, maka Allah akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi.’ (HR Bukhari) Kata menimbun di sini diungkapkan dengan kata thawwaqa yang secara bahasa berarti meliputinya dari semua sisi.
Pertanyaannya
di sini adalah: Bukankah hal ini merupakan mukjizat Nabawi yang besar?
Bukankah hadits yang mulia ini telah menentukan bilangan lapisan bumi,
yaitu tujuh, dan menentukan bentuk lapisan itu, yaitu meliputi dan
menyelubungi. Bahkan hadits ini memuat sinyal tentang bentuk bulat atau
semi-bulat. Al-Qur’an dan Sunnah telah mendahului ilmu pengetahuan
modern dalam mengungkapkan fakta yang ilmiah ini. Selain itu, al-Qur’an
juga telah memberi kita penelasan yang tepat mengenai struktur bumi
dengan menggunakan kata thibaqan.
0 comments:
Posting Komentar