Lidah buaya (Aloe vera) adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat
menyembuhkan berbagai penyakit, dari ringan sampai berat. Tanaman ini
sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.
Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati penyakit-penyakit seperti bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Saat ini lidah buaya dipercaya berkhasiat mengobati maag, tukak lambung, rematik, diabetes, kanker, juga hepatitis. Bahkan ada orang-orang yang sudah merasakan manfaatnya untuk mengatasi stres dan kecanduan.
Di Kalimantan Barat khususnya Pontianak, produk segar maupun olahan dari lidah buaya bisa dijumpai dalam bentuk minuman segar, selai, dodol, sop, rendang, dan manisan.
Ampuhnya lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Sebuah penelitian yang menggunakan pengujian secara proksimat terhadap lidah buaya, menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa unsur utama dari cairan lidah buaya-yang diburu sebagai komoditas bisnis bernilai ekonomis tinggi-adalah aloin, emodin, resin, gum, dan unsur lain seperti minyak atsiri. Selain itu diketahui pula banyak vitamin terkandung di dalamnya seperti vitamin A, B1, B2, B12, C dan E.
Kumpulan enzim antara lain amilase, catalase, cellulase, carbexypeptidase, carpoxyhelclase, bradyknase, memperkaya khasiat lidah buaya yang berfungsi sebagai penyeimbang kerja zat gizi lainnya.
Lidah buaya juga mengandung beberapa asam amino seperti arginin, asparagin, asam aspartiat, serin, glutamin, treonin, isin, urosin, pheniialanin, prelin, histidine, leusin, dan isoleusin, yang diketahui berfungsi sebagai pembangun sel-sel dan jaringan tubuh. Terdapat pula sekumpulan mineral makro dan mikro yaitu kalsium, magnesium, polassium, sodium, besi, seng, dan kromonium yang memang diperlukan tubuh.
Guna mendapatkan asupan lidah buaya secara massal dalam bentuk olahan, industri farmasi telah meramunya sebagai bahan antibiotik. Bagi industri kosmetika, lidah buaya dipakai untuk bahan produk-produk krim cukur, pelindung matahari, pelembab kulit, pembersih muka, penyegar, masker, lipstik, deodoran, dan hair conditioner. (Fujio L Panggabean STP, Peneliti dan pemerhati tanaman obat di Pontianak)
Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati penyakit-penyakit seperti bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Saat ini lidah buaya dipercaya berkhasiat mengobati maag, tukak lambung, rematik, diabetes, kanker, juga hepatitis. Bahkan ada orang-orang yang sudah merasakan manfaatnya untuk mengatasi stres dan kecanduan.
Di Kalimantan Barat khususnya Pontianak, produk segar maupun olahan dari lidah buaya bisa dijumpai dalam bentuk minuman segar, selai, dodol, sop, rendang, dan manisan.
Ampuhnya lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Sebuah penelitian yang menggunakan pengujian secara proksimat terhadap lidah buaya, menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa unsur utama dari cairan lidah buaya-yang diburu sebagai komoditas bisnis bernilai ekonomis tinggi-adalah aloin, emodin, resin, gum, dan unsur lain seperti minyak atsiri. Selain itu diketahui pula banyak vitamin terkandung di dalamnya seperti vitamin A, B1, B2, B12, C dan E.
Kumpulan enzim antara lain amilase, catalase, cellulase, carbexypeptidase, carpoxyhelclase, bradyknase, memperkaya khasiat lidah buaya yang berfungsi sebagai penyeimbang kerja zat gizi lainnya.
Lidah buaya juga mengandung beberapa asam amino seperti arginin, asparagin, asam aspartiat, serin, glutamin, treonin, isin, urosin, pheniialanin, prelin, histidine, leusin, dan isoleusin, yang diketahui berfungsi sebagai pembangun sel-sel dan jaringan tubuh. Terdapat pula sekumpulan mineral makro dan mikro yaitu kalsium, magnesium, polassium, sodium, besi, seng, dan kromonium yang memang diperlukan tubuh.
Guna mendapatkan asupan lidah buaya secara massal dalam bentuk olahan, industri farmasi telah meramunya sebagai bahan antibiotik. Bagi industri kosmetika, lidah buaya dipakai untuk bahan produk-produk krim cukur, pelindung matahari, pelembab kulit, pembersih muka, penyegar, masker, lipstik, deodoran, dan hair conditioner. (Fujio L Panggabean STP, Peneliti dan pemerhati tanaman obat di Pontianak)
0 comments:
Posting Komentar