Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

About

Hal Unik Yang Ada Di China



Sebagai salah satu negeri dengan peradaban tua, Cina memiliki banyak hal unik. Mulai dari tradisi, ilmu, hingga perkembangan ekonominya belakangan ini. Positif maupun negatif. Contohnya, produk apa yang tidak ada “Made in China” bahkan Apple pun ada ‘kembarannya’. Lalu bagaimana masyarakat menyikapi peraturan pajak, bagaimana pemerintah mensiasati laju pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan pangan? Berikut info yang dikutip dari berjambang.blogspot.com

1. Cadangan daging babi untuk mencegah inflasi
Memiliki cadangan minyak nasional, cadangan beras nasional barangkali sudah biasa dalam suatu negara. Cina juga memiliki kedua hal tersebut.
Namun, Cina memiliki satu cadangan sumber daya yang tidak dimiliki oleh negara lain. Yaitu cadangan daging babi nasional.
Cina merupakan negara konsumen daging babi terbesar di dunia. Negara ini memiliki babi cadangan yang akan segera dilepas ke pasar ketika harga melambung.

2. Cina memiliki undang-undang pariwisata
Industri pariwisata di Cina tumbuh dengan pesat. Tahun ini, CIna mengesahkan Undang-undang pariwisata. UU Pariwisata yang dibuat pertama kalinya itu bertujuan melindungi hak dan kepentingan para wisatawan dan pengusaha pariwisata.
Termasuk membakukan aturan pasar wisata Cina. Wisatawan harus menjaga sikap, berperilaku sopan dan tidak membuat malu pemerintah Cina dengan melakukan hal-hal yang melanggar hukum.

3. Pencurian mayat untuk pernikahan hantu
‘Pernikahan hantu’ telah diatur secara tradisional bagi pria muda yang meninggal sebelum menikah. Biasanya mendiang keluarga perempuan akan menyetujui agar jasad anaknya dinikahkan dengan jasad pria, setelah lobi-lobi biaya yang disepakati.
Namun. di Cina pernah ada empat orang yang harus ditahan karena ‘menjual’ 10 mayat perempuan untuk dinikahkan tanpa seizin keluarganya. Empat orang ini sempat mengantongi 240 ribu yuan atau 39 ribu dolar atas ‘perkawinan hantu’ ini.

4. Pemerintah daerah sponsori penguburan di laut.
Mahalnya harga tanah di Cina membuat harga kuburan juga menjadi mahal. Karenanya, beberapa pemerintah lokal Cina memberikan insentif keuangan keluarga untuk menyebarkan abu dari kerabat mereka di laut Guangzhou hingga 160 dolar AS. Di Shanghaim insentif yang diberikan sebesar 320 dolar, 800 dolar di Shaoxing dan 1290 dolar di Wenzhou.

5. Toko Apple ‘abal-abal’
Semua hal bisa dipalsukan di Cina. Dari barang hingga toko. Di Cina toko-toko palsu pun semakin lazim. Warga Cina bahkan bisa membuat toko Apple palsu. Toko Apple palsu yang paling terkenal terletak di Kunming, Cina selatan.
The Wall Street Journal telah berhasil berbicara dengan salah satu karyawan toko ini melalui telepon. Menurutnya, toko tersebut memang tidak resmi, namun produk yang dijual di sana adalah produk Apple asli.

6. Memasang jaring untuk cegah bunuh diri pekerja
Perusahaan Foxconn memasang jaring di luar asrama pekerja untuk mencegah terjadinya insiden bunuh diri. Perusahaan pemasok komponen alat-alat elektronik ini juga mempekerjakan psikater untuk mencegah stress berlebihan ketika bekerja yang bisa berujung adanya bunuh diri.

7. Petugas pemadam kebakaran disiagakan untuk mencegah protes bakar diri
Di Cina, petugas pemadam kebakaran disiagakan bukan untuk memadamkan kebakaran gedung. Tapi untuk memadamkan api pada orang-orang yang berusaha bakar diri. Bakar diri menjadi salah satu metode protes yang umum di Cina. Sejak Februari 2009, setidaknya 60 orang Tibet membakar diri.

8. Pasangan bercerai untuk menghindari pajak properti.
Ada lonjakan angka perceraian di Cina. Tapi, perceraian ini tidak disebabkan faktor ketidakbahagiaan dalam pernikahan. Melainkan muncul setelah pemerintah menerbitkan pemberitahuan secara online bahwa setiap yang menjual rumah akan dikenakan pajak 20 persen atas laba yang diperoleh.
Tapi, rumah yang baru berumur lima tahun dan merupakan rumah satu-satunya tidak akan dikenakan pajak ketika hendak dijual. Shanghai Daily menulis perceraian menjadi salah satu alasan pasangan ini untuk menghindari pajak.

9. Adu Jangkrik
Jika di Spayol terkenal dengan adu banteng, di Cina ada adu jangkrik. Kegiatan ini dianggap sebagai olah raga di Cina. Menurut masyarakat setempat, menjaga jangkrik sebagai hewan peliharaan adalah tradisi kuno yang kembali dilestarikan setelah 3.200 tahun.
Jangkrik dianggap memiliki suara yang indah. Orang-orang pun serius menghabiskan waktu untuk melatih jangkrik ini bertanding. Mereka akan membeli satu lusin jangkrik. Lalu memilih satu ekor terbaik untuk diadu. Mereka akan bertaruh untuk kemenangan jangkrik yang dijagokan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makanan Palsu Yang Ada Di China



Bekasi digegerkan kasus dugaan peredaran beras palsu, yang terbuat dari plastik di pasar. Seorang warga, Dewi Septini mengaku membelinya seharga Rp 8.000 per liter di Pasar Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustikajaya.
Anehnya, saat dicuci beras tersebut mengambang, tak tenggelam seperti versi aslinya. Setelah dimasak, tekstur nasi yang dihasilkan pun berbeda. Dewi dan anaknya mengaku sakit perut setelah mengonsumsinya.
Bukan hanya beras yang dipalsukan. Seperti dikutip dari liputan6.com, produk makanan abal-abal marak ditemukan di China — yang terkenal dengan produk tiruannya, dari pakaian, tas, juga elektronik.
Berikut 10 makanan palsu yang beredar di Tiongkok:

1. Beras plastik
Mungkin tak ada yang menyangka, beras bisa dipalsukan. Namun, oknum pengusaha di China bisa melakukannya.
Produk yang dikenal sebagai ‘plastic rice’ alias beras plastik umumnya dibuat dari kentang, ubi, dan resin sintetis yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mirip beras.
Beras palsu tersebut biasa dijual di pasar-pasar di China, khususnya di Taiyuan di Provinsi Shaanxi. Beras semacam itu biasanya tetap keras meski telah dimasak, ia juga tak bisa dicerna dengan mudah.
Tak hanya itu, beras palsu tersebut juga sangat berbahaya. Mengonsumsinya sebanyak 3 mangkuk kecil setara dengan memakan 1 tas plastik.
Beras tersebut diduga beredar di sejumlah negara. Situs media Singapura, The Straits Times mengabarkan, beras plastik tersebut telah menyebar di Asia, terutama India, Indonesia, dan Vietnam.
Rumor menyebut, beras tersebut telah masuk ke Singapura dan Malaysia. Namun, Menteri Pertanian dan Agrobisnis Negeri Jiran, Ismail Sabri Yaakob mengaku belum mendapatkan laporan terkait hal tersebut.
Namun, ia mengaku akan melakukan tindakan antisipasi. “Misalnya, kami akan memberikan edukasi pada konsumen untuk bisa membedakan beras asli dan palsu,” kata dia.
Selain beras palsu, pedagang nakal di Tiongkok juga menambahkan aroma pada beras biasa dan menjualnya sebagai ‘beras Wuchang’ — yang lebih mahal dan dianggap produk beras unggulan di pasar China.
Hanya 800 ribu beras Wuchang diproduksi per tahun, namun yang terjual di pasaran mencapai 10 juta ton. Itu berarti, lebih dari 9 juta ton di antaranya palsu.

2. Tikus rasa daging kambing
Tak hanya beras, oknum penjual nakal di Tiongkok juga memalsukan daging. Mereka menambahkan bahan-bahan kimia pada daging tikus, musang, dan rubah, lalu menjualnya sebagai ‘daging kambing’.
Skema pemalsuan itu sangat populer dan sukses — sampai-sampai polisi menahan lebih dari 900 orang dan menyita sekitar 20 ribu ton daging kambing palsu, hanya dalam waktu 3 bulan.
Seorang penjual, sebut saja namanya Wei, bahkan meraup lebih dari 1 juta poundsterling dari penjualan daging kambing tiruan itu.
Ia mencampurkan daging rubah, musang, dan tikus dengan nitrat, gelatin, dan carmine atau pigmen merah untuk mewarnai daging, lalu menjual produknya itu ke pasar.
Kepolisian Tiongkok bahkan memposting tutorial di situs mikroblog seperti Twitter, Sina Weibo, untuk memberikan informasi agar orang bisa membedakan daging kambing palsu dan asli. Sebab, sepintas lalu, perbedaan antara keduanya sama sekali tak kentara.
Pada daging asli, bagian merah dan putih tak terpisahkan meski dirobek dengan tangan atau direbus serta dimasak. Hal sebaliknya akan terjadi pada daging palsu. “Kebanyakan orang tak bisa membedakannya,” demikian posting yang diunggah Kepolisian Zhejiang, seperti dikutip dari situs The Guardian.

3. Tahu Kimia
Aparat China menutup dua pabrik tahu di Wuhan, Provinsi Hubei gara-gara menjual tahu palsu yang dibuat dari bahan-bahan kimia.
Seorang pekerja mengaku mereka mencampurkan protein kedelai dengan tepung, monosodium glutamat, pigmen, dan es.
Lalu, tahu-tahu palsu itu dikemas dan dijual dengan merek perusahaan lain yang memproduksi tahu asli.
Menggunakan protein kedelai bukan yang terparah. Kelompok kriminal lain bahkan membuat tahu palsu dengan menambahkan rongalite — bahan pemutih industri yang bisa memicu kanker.
Cairan itu dianggap bisa membuat tahu makin kenyal dan penampakannya putih terang.
Sindikat yang dipimpin 3 orang –yang masih sepupu– telah menjual lebih dari 100 ton produk mereka ke publik yang tak menaruh curiga.
Saat menggerebek pabrik mereka, polisi menemukan para pekerja membuat tahu palsu itu menggunakan peralatan yang kotor dan joroknya bukan main.

4. Marus darah bebek
Marus — darah bebek yang dibekukan dan dimasak adalah lauk pauk yang populer di China.
Darah bebek dipanaskan hingga menjadi padat, lalu dipotong kotak-kotak dan dijual.
Namun, ada saja penjual nakal yang mencampurkan formalin dengan darah yang lebih murah, dari babi atau kerbau, dan dijual sebagai marus darah bebek.
Aparat China pernah menggerebek jaringan pemalsu marus yang dijalankan 2 orang di Provinsi Jiangsu.
Pasangan tersebut tak menggunakan darah babi atau kerbau, melainkan darah ayam yang dicampur dengan pewarna yang tak aman dikonsumsi, dan material yang digunakan dalam percetakan. Darah bebek palsu seberat 1 ton disita.
Penggunaan darah bebek palsu untuk dibuat marus kian jarang dilakukan di China saat ini. Sebab, para pelanggan sudah jeli menjumpai perbedaan antara yang asli dan yang palsu.

5. Madu palsu
Ada 2 tipe madu palsu. Pertama, campuran madu asli dengan sirup gula, sirup gula bit, atau sirup beras. Yang kedua, sama sekali tak mengandung madu — dibuat dari campuran air, gula, tawas, dan pewarna.
1 kilogram madu palsu bisa diproduksi hanya dengan biaya 10 yuan, lalu dijual dengan harga 60 yuan. Sekitar 70 persen madu yang dijual di Provinsi Jinan palsu. Surat kabar di China bahkan memuat artikel berisi petunjuk membedakan madu asli dan palsu.
Polisi menggerebek sejumlah pabrik madu palsu, sebanyak 38 ember cairan cokelat disita dari sana. Padahal, China adalah salah satu produsen madu terbesar di dunia, yang produknya diekspor ke negara lain.

6. Air minum kemasan terkontaminasi
Polisi di Tiongkok mengungkap penipuan air minum kemasan dengan modus mengisi botol plastik merek tertentu dengan air keran atau air yang diolah sekenanya — lalu dikemas dengan standar yang sama, yang digunakan perusahaan air minum kemasan asli.
Di botol yang digunakan merek palsu, ditemukan kandungan bakteri E. coli dan kandungan jamur berbahaya.
Lebih dari 100 juta botol air minum kemasan berbahaya dijual per tahunnya. Para penjual meraup omzet hingga 1 miliar yuan.
Dibutuhkan biaya 3 yuan untuk memproduksi air minum kemasan palsu, sementara harga jualnya 10 yuan. Sedangkan air minum kemasan yang asli butuh biaya produksi mencapai 6 yuan.

7. Bihun dari Pakan Ternak
Pengusaha nakal di China memproduksi mi beras atau bihun menggunakan biji-bijian busuk, basi, dan berjamur, yang biasanya digunakan untuk pakan ternak.
Tak hanya itu, bijirin tak layak makan itu dicampur dengan zat-zat kimia pemicu kanker seperti sulfur dioksida.
Dan tak hanya satu perusahaan. “Ada hampir 50 pabrik di Kota Dongguan yang melakukan hal serupa. Mereka menghasilkan 500 ribu kilogram mi beras per hari,” demikian dilaporkan Beijing Youth Daily.
Inspeksi terhadap 35 pabrik lain menunjukkan 30 di antaranya memproduksi mi beras di bawah standar. Para produsen tersebut diketahui memutihkan beras tak layak makan, mencampurkan dengan zat aditif untuk menghasilkan bihun 3 kali lipat.
Selain itu, sejumlah produsen menggunakan tepung, pati, dan bubuk jagung — bukan beras. Mie dari bahan semacam itu biasanya memiliki kadar protein sangat rendah — hanya 1 persen dibandingkan mi beras asli yang 7 persen dan bihun dari bahan campuran yang kadarnya mencapai 4,5 persen.
Sejumlah babi yang diberi pakan bihun palsu itu mengalami lemah otot dan sejumlah masalah kesehatan lain. Apalagi jika dikonsumsi manusia.

8. Wine Palsu
Wine palsu atau oplosan adalan masalah serius di China. China Central Television (CTV) melaporkan, setengah dari arak yang dijual di Tiongkok adalah palsu belaka. Mereka yang ada dalam bisnis tersebut juga yakin, 90 persen wine mahal yang dijual di sana tak asli.
Untuk melawan penjualan wine palsu, didirikan pusat pengujian keaslian wine, Guangdong Provincial Wine Testing Center.
Produsen wine asli dan pemerintah bekerja sama untuk membuat aplikasi yang bisa melacak botol-botol minuman keras dan kardus kemasannya, untuk menentukan keaslian produk.
Pemalsuan wine sebenarnya sangat sederhana. Produsen nakal membuat kemasan yang sangat mirip nama, label, dan desain botol dari merek terkenal. Lainnya mengumpulkan botol-botol bekas merek ternama dan mengisinya dengan arak murahan.
Saat ini, hotel besar, restoran, dan balai lelang akan memecah botol arak setelah isinya habis dituang — untuk mencegahnya digunakan kembali.
Saat penggerebekan sindikat pembuat arak palsu, polisi di China menemukan lebih dari 40 ribo botol wine palsu yang nilainya lebih dari US$ 32 juta.
Sindikat tersebut membeli arak murahan dan mengemasnya dengan botol merek mahal. Pada tahun 2012, polisi menemukan lebih dari 350 kasus pemalsuan wine di Shanghai — yang nilainya lebih dari US$ 1,6 juta.

9. Kepiting bulu Yancheng
Kepiting bulu Yangcheng adalah kepiting paling mahal di China. Jadi, tak heran sebagian orang berusaha memalsukannya.
Kepiting yang asli berasal dari Danau Yangcheng. Sebagian produsen nakal mengambil air dari Danau Yancheng dan memasukkan sejumlah kepiting biasa ke dalamnya — lalu menjualnya sebagai kepiting Yancheng. Lainnya menggunakan bahan-bahan kimia untuk membuatnya mirip kepiting mahal.
Hanya 1 dari 300 ‘kepiting Yangcheng’ asli. Jumlah total kepiting yang diproduksi daru Yangcheng kurang dari 3.000 ton pertahun — namun ada lebih dari 100 ribu yang dijual di pasaran.
Untuk melawan peredaran kepiting palsu, Suzhou Crab Business Association menuntut segel plastik khusus dengan kode, dilekatkan pada masing-masing cakar kepiting bulu Yangcheng yang asli.
Namun, rencana tersebut gagal karena penanda yang sama dilekatkan pada kepiting palsu.

10. Bakpao isi kardus
Pada tahun 2007 lalu sempat muncul pemberitaan tentang bakpao isi kardus — roti kukus yang diisi campuran kardus, bahan kimia, dan perisa daging babi, sehingga tekstur dan rasanya mirip daging.
Investigasi yang dilakukan CTV menunjukkan video penjual membuat roti kukus, yang disebut baozi, dengan isi kardus. Kardus tersebut mula-mula dicampur dengan soda kaustik — yang digunakan dalam produksi sabun dan kertas — dan kemudian dipotong sebelum dicampur dengan daging babi dan bumbu.
“Apa saja resepnya?” tanya si reporter. “6 Banding 4,” kata penjual.
“Yang Anda maksud, 60 persen kardus? Apa 40 persen sisanya?,” tanya reporter lagi, seperti dikutip dari Guardian.
“Daging berlemak,” jawab si penjual.
Video tersebut menyebar dengan cepat, dikabarkan kembali oleh media dan organisasi internasional.
Namun, pemerintah China memberikan bantahan, dengan menuding media internasional membesar-besarkan kabar tersebut, dan menyebut, bakpao isi kardus kabar bohong belaka alias hoax.
Badan pengawas makanan Beijing atau Beijing Municipal Food Safety Office mengatakan, tak ada temuan bakpao isi kardus yang mereka hasilkan. Mereka mengatakan, meski kandungan kardus dalam isi roti kukus hanya 5 persen, hal itu akan mudah diketahui. Daging tiruan seperti itu juga tak gampang dikunyah.
Reporter acara tersebut, Zi Beijia juga ditahan atas tuduhan memalsukan berita demi mendongkrak rating. Pada 12 Agustus 2007, ia divonis 1 tahun penjara dan denda US$ 132.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS